Pemerintah masih belum memberikan penjelasan insiden pembakaran gereja yang terjadi di Aceh
 |
| Si Jago Merah Membakar Habis Gereja Di Aceh |
CM303 - Menurut Kapolri Jendral Badrodin Haiti, kronologi kejadian bentrok terjadi karena antar warga pada Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.
Sumber masalah dari insiden tersebut menjadi pembakaran gereja yang telah menewaskan dua orang warga setempat dan empat orang mengalami luka-luka karena penertiban gereja yang tidak memiliki izin bangun.
Dengan total 21 gereja yang bermasalah izin pembangunannya, membuat para pemuda mentertibkannya," jelas Jendral Haiti.
Sesaat sebelum aksi tersebut dilakukan, Haiti mengatakan pemerintah wilayah setempat dan tokoh agama sudah berunding tentang pembongkaran yang akan dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2015. Namun, sejumlah warga mengambil inisiatif sendiri untuk melakukan pembakaran gereja.
Pada proses yang dilakukan dalam aksi pembakaran, kurang lebih warga yang berjumlah sekitar 500 orang mendatangai tiap gereja yang berada di daerah tersebut. Dengan jumlah warga yang banyak, TNI-Polri yang berjumlah 20 orang pada setiap gereja tidak mampu menahan warga tersebut. Warga pun membakar gereja tanpa ampun.
Menurut info yang didapatkan, warga berkumpul jam 8 di dekat masjid Kajang Bawah, Simpang Kanan, Singkil. Pada jam 10 warga tersebut berjalan menuju lokasi, tetapi sempat dihadang oleh pasukan TNI-Polri, namun warga memutar menuju gereja GHKI di desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah. Walau setiap gereja sudah diamankan oleh TNI-Polri, tetapi tidak cukup kuat untuk menahan warga yang berjumlah 500 orang dan mereka menyebar menggunakan sepeda motor, langsung menuju gereja dan main hakim sendiri dengan membakar gereja secara membabi buta.
Sebelum kejadian tersebut, telah terjadi bentrok antara warga Kecamatan Gunung Meriah dengan Kabupaten Aceh Singkil. Karena kejadian itu, gereja pun menjadi sasaran warga,
Si Jago Merah Membakar Habis Gereja Di Aceh pun terjadi, seperti apakah sikap pemerintah terhadap masalah ini?
